Rangkaian kegiatan Seminar Nasional Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) mengupas berbagai topik strategis dan yang tengah mengemuka dalam format simposium, diskusi panel, talkshow, side event, hingga workshop. Lebih dari seribu peserta mengikuti rangkaian kegiatan yang dibuka hari ini, Kamis (25/9) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City Tangerang, Banten.
Rangkaian kegiatan Seminar Nasional PERSI terdiri atas Seminar Nasional PERSI XXI, Seminar Tahunan Patient Safety XIX dan Hospital Expo XXXVII, berlangsung pada 25-28 September 2025 dengan mengusung tema “Improving Access, Quality, and Safety through Financial Sustainability.”
“Pembicara dalam simposium, diskusi panel, talkshow, side event, hingga workshop berasal dari Kementerian Kesehatan, Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Majelis Kehormatan Etik Rumah Sakit (MAKERSI), Institut Keselamatan Pasien Rumah Sakit (IKPRS), BPJS Kesehatan, asuransi swasta, ketua asosiasi RS yang bernaung dibawah PERSI, pakar, akademisi, direktur RS, praktisi yang membagikan praktik terbaiknya, serta para pemangku kepentingan lainnya,” kata Ketua Panitia Seminar Nasional PERSI dr. Rachmat Mulyana Memet, Sp.Rad.
Pada sesi simposium di antaranya dikupas topik tentang tantangan bisnis RS, strategi keuangan berkelanjutan, strategi pemberdayaan asuransi swasta, kode etik, hingga strategi untuk mewujudkan RS yang aman, adaptif, dan berkelanjutan melalui RS ramah keselamatan pasien.
Sementara, pada sesi talkshow didiskusikan topik penyikapan kebijakan terbaru dalam pelayanan JKN serta penyelesaian kasus klaim dispute, pending, dan tidak layak. Pada kedua sesi itu hadir pembicara dari Kementerian Kesehatan, DJSN, BPJS Kesehatan, BPJS Watch serta asosiasi RS.
Sedangkan topik-topik teknis dikupas pada sesi-sesi workshop membahas topik pengendalian inventory perbekalan farmasi, pengendalian resistensi antimikroba, peran satuan pemeriksaan internal RS, strategi pengelolaan layanan JKN, transformasi pengkodean INACBG menuju i-DRG, negosiasi sebagai strategi efektif penyelesaian sengketa, penerapan tata kelola etik untuk menjamin financial integrity dan pencegahan fraud, membangun sistem keselamatan pasien yang adaptif dan berkelanjutan, net zero master class, serta implementasi health technology assessment. (IZn – persi.or.id)