8 RS Vertikal, 2 RSUD di DKI dan Dinkes Mojokerto Uji Coba SATUSEHAT untuk Layanan Rawat Inap

Sebanyak 8 rumah sakit (RS) vertikal, 2 rumah sakit umum daerah (RSUD) di DKI Jakarta, dan Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Jawa Timur mengikuti Training of Trainer dan Uji Coba Implementasi SATUSEHAT Platform untuk Modul Pelayanan Rawat Inap Fase 1. Kegiatan diselenggarakan pada 8-9 Agustus 2023 oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi dan Digital Transformation Office (Pusdatin-DTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), didukung oleh The Global Fund.

“Kegiatan ini bertujuan melakukan penyesuaian pada modul hingga uji coba pengiriman data rawat inap ke dalam SATUSEHAT Platform. Kami mempersiapkan para trainer agar dapat mendiseminasikan kepada fasyankes lain yang telah terintegrasi,” kata Kepala Pusdatin Kemenkes Tiomaida Seviana saat memberikan sambutan secara daring, seperti dikutip rilis Pusdatin Kemenkes.

Sebelumnya, Pusdatin-DTO telah merampungkan pengembangan Modul Pelayanan Rawat Inap sebagai modul kedua dari SATUSEHAT Platform pada Juli 2023 lalu. Modul ini memiliki 8 klaster resource terstandar HL7 FHIR (Fast Healthcare Interoperability Resources) yang terdiri dari encounter, condition, allergy intolerance, observation, medication, medication statement, service request, hingga clinical impression.

Selain memberikan pengetahuan terkait pengiriman data untuk Modul Pelayanan Rawat Inap kepada para trainer, Service Delivery Manager DTO Kemenkes Dymas Manggala menjelaskan, Pusdatin-DTO juga melakukan penyesuaian pada modul rawat inap berdasarkan kondisi riil di fasyankes.
“Ada temuan Semisal, pergeseran kamar perawatan pasien yang semula di kelas 1, bisa berganti karena satu dan lain hal menjadi kelas 2 atau 3. Data pelayanan yang diterima jadi berubah, sehingga sepatutnya perubahan data ini juga masuk ke dalam SATUSEHAT Platform,” jelas Dymas.

Pelatihan akan terus berlanjut sampai fase ketiga untuk penyesuaian lanjutan pada modul, baik dari sisi API maupun playbook. Ditargetkan seluruh fasyankes yang hadir dalam rangkaian kegiatan ini siap mengirimkan data (live production) untuk Modul Pelayanan Rawat Inap pada Oktober mendatang. Nantinya modul ini akan disosialisasikan dan diujicoba kepada 169 fasyankes yang sebelumnya telah berhasil mengirimkan data pada modul pertama untuk pelayanan rawat jalan ke dalam SATUSEHAT Platform.

Saat ini, total ada 13 modul yang telah dikembangkan Pusdatin-DTO, termasuk untuk pengiriman data rawat jalan dan rawat inap yang telah dilakukan uji coba ke sejumlah fasyankes. Jumlah modul tersebut akan terus bertambah hingga melengkapi semua business process di fasyankes, baik pada tingkat primer maupun sekunder.

Salah satu trainer dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Sony Suryadi berpendapat bahwa dibandingkan dengan rawat jalan, modul kali ini terbilang lebih kompleks. “Pada rawat inap, pelayanan dan tindakan yang diberikan lebih banyak, sehingga perlu ada penyesuaian pada modul yang telah dikembangkan sebelumnya. Kalau dari komponen resource tidak jauh berbeda, jadi secara teknis tidak ada kendala yang berarti.. Diharapkan akan ada pembahasan perbandingan dari negara lain sebagai bahan rujukan dalam implementasi rekam medis elektronik (RME) di Indonesia.” (IZn – persi.or.id)