Kemenko PMK Apresiasi Kerja PERSI dan RS Tangani Pandemi Serta Ingatkan PR Terkait Stunting dan TBC

Kalangan perumahsakitan di Indonesia kini menghadapi tantangan yaitu transisi demografis akibat peningkatan populasi lansia, ditandai meningkatnya pasien geriatri serta transisi epidemiologis yang mengarah pada penyakit degeneratif yang memerlukan biaya tinggi pada penanganannya.

“Namun demikian, RS di Indonesia sangat luar biasa, apalagi setelah covid perubahannya sangat besar. Untuk itu, kami terus mendorong RS untuk meningkatkan pelayanan yang prima. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh RS yang telah turut melayani pasien selama Covid-19 serta mendukung program penting pemerintah lainnya,” ungkap Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto saat menyampaikan keynote speech dalam Seminar Nasional XVIII Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI), Seminar Tahunan XVI Patient Safety, dan Hospital Expo XXXIV di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (22/10).

Agus menegaskan, sejak pandemi RS menjadi salah satu sektor pelayanan kesehatan yang mengalami perubahan signifikan, khususnya dalam peningkatan kapasitas laboratorium, kemampuan penggunaan teknologi terbarukan, dan kemampuan tata kelola kasus emergensi atau Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kini, setelah Indonesia berupaya menyongsong endemi, RS juga diharapkan mendukung program pemerintah seperti penurunan stunting atau tengkes dan TBC. Kondisi itu disesuaikan dengan Perpres No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting serta penanggulangan TBC sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No. 67/2021 tentang Penanggulangan TBC.

“Teman-teman PERSI semoga bisa menyatukan derap langkah kembali dan ada keterpaduan satu dengan yang lain dan menghasilkan performa yang lebih baik lagi diantara semua pihak,” kata Agus. (IZn – persi.or.id)