Wakil Menkes Buka Seminar Nasional PERSI, Targetkan 2027 Pembenahan RS Rujukan Tercapai

Seminar Nasional Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dibuka Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante S. H., SpPD, Phd, KEMD, hari ini, 19 Oktober 2022, dihadiri sedikitnya 750 peserta yang terdiri atas pimpinan, manajemen (RS) serta pemangku kepentingan di dunia kesehatan. Seminar Nasional ini akan berlangsung hingga Sabtu, 22 Oktober 2022 di Jakarta Convention Centre.

Dante mengingatkan, dunia kesehatan ini sejak 2019 dihadapkan pada penyakit katastropik yang menyedot biaya kesehatan nasional, sedikitnya Rp16 triliun. Penyakit itu terdiri atas jantung, stroke, gagal ginjal dan kanker. Salah satu faktor pemicunya, penanganan penyakit katastropik itu masih terbatas di sejumlah RS yang jumlahnya belum memadai.

“Hanya ada 40 RS di Indonesia yang bisa melakukan kateterisasi dan cathlab serta baru ada 22 RS yang bisa menangani stroke dengan tindakan bedah syaraf. Selain itu, masih ditemukan belum optimalnya tindakan kemoterapi dan radioterapi. Untuk itu, kami melakukan transformasi, salah satunya pada layanan rujukan, dengan membenahi RS rujukan juga menjalin kerjasama peningkatan kualitas dengan lembaga dan RS internasional,” kata Dante.

Pembenahan RS rujukan, kata Dante, meliputi pilar pembiayaan, SDM, serta teknologi kesehatan. Sasarannya, mengelompokkan RS rujukan atas kategori madya, utama dan paripurna yang juga akan mengarah pada peningkatan kemampuan RS dalam menangani penyakit katastropik. Tujuannya, nantinya pasien tidak akan tertumpuk di RS rujukan tertentu, bahkan harus mengantri tindakan.

“Kemenkes menargetkan, jejaring itu terbentuk. Untuk setiap RS madya yang wajib ada di tingkat kabupaten/kota, telah mampu untuk memasang ring, RS utama bisa melakukan bedah jantung terbuka dan RS paripurna mampu melakukan bedah jantung dengan tindakan syaraf advance. Kami sedang memastikan upaya ini match dengan jenis RS yang ada.

Optimalisasi ini kita targetkan tercapai pada 2027 dan pada 2024 sudah terealisasi 50%,” kata Dante yang juga mengungkapkan, Kemenkes mengalokasikan Rp30 triliun untuk membangun pilar layanan rujukan tersebut. (IZn – persi.or.id)