Pengendalian resistensi antibiotik dirumah sakit harus sesegera mungkin dilakukan. Penggunaan antibiotik yang tepat guna kemudian diatur berdasarkan ketentuan dari Peraturan menteri Kesehatan Nomor 8 tahun 2015 yang menyatakan bahwa setiap rumah sakit harus melaksanakan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba secara optimal, dan harus memiliki buku panduan penggunaan antibiotik.
Membuat buku panduan antibiotik, mengimplementasikan dan mengevaluasi penggunaan antibiotik dalam rumah sakit bukanlah suatu hal mudah untuk dilakukan. Berbagai pengalaman di lapangan menunjukan bahwa hal tersulit yang dilakukan. Berbagai pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa hal tersulit yang dilakukan adalah menginisiasi Program Pengendalian Resistensi Antimikroba tersebut dengan pembuatan buku panduan penggunaan antibiotik.
Maka atas dasar hal tersebut, Kami Pengurus Pusat Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (PP PERDALIN) berinisiatif memuat Workshop dan pelatihan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba dan pelatihan membuat buku panduan antibiotik yang dapat diterapkan di masing-masing rumah sakit.
Target peserta adalah para dokter yang menjadi Ketua/Anggota Panitia Pengawas Resistensi Antibiotik (PPRA) di rumah sakit masing-masing, para Infection Prevention Control Doctor (IPCD) dan para dokter klinisi yang sehari-hari bekerja di rumah sakit
Melalui Pelatihan ini, Kami mengajak para peserta untuk mampu membuat buku panduan antibiotik, mengimplementasikan dan mengevaluasi penggunaan antibiotik di rumah sakit. Pelatihan ini memerlukan waktu 2 hari dengan menghadirkan para ahli dan menggunakan metode simulasi pembuatan panduan penggunaan antibiotik yang diharapkan mampu memandu para peserta untuk memperoleh keterampilan lebih dalam penyusunan buku panduan antibiotik.
Kegiatan ini di laksanakan pada Hari Sabtu-Minggu, 4-5 April 2020 di Hotel Orchardz, Kemayoran Jakarta
