RSUP Adam Malik Medan Sukses Lakukan 16 Cochlear Implant, Pertama di Sumatera

Medan – Selama lima tahun terakhir Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan sukses melakukan 16 prosedur cangkok rumah siput atau cochlear implant terhadap 11 pasien gangguan pendengaran bawaan sejak lahir. Layanan cochlear implant di RSUP Adam Malik merupakan yang pertama di Sumatera, teknologi ini untuk pertama kalinya dilakukan pada 2002 di Jakarta.

“Cochlear implant adalah salah satu pengembangan layanan di RS kami yang merupakan RS vertikal Kementerian Kesehatan. Ini menjadi kebanggaan kami dalam memberikan pelayanan kesehatan paripurna, berbasis teknologi medis kepada masyarakat,” kata Ketua Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher (THT-KL) RSUP Adam Malik dr Adlin Adnan, belum lama ini.

Cochlear implant, kata Adlin, dilakukan pada pasien dengan gangguan pendengaran saraf berat dan sangat berat, terutama gangguan pendengaran bawaan lahir pada anak-anak.

Prosedur ini meliputi komponen internal berupa elektrode yang dipasang dalam rumah siput di telinga dalam serta di bawah kulit kepala. Selain itu, ada pula komponen eksternal berupa penerima suara dan sound processor yang diletakkan di belakang telinga menyerupai alat bantu dengar biasa.

Operasi terbaik dilakukan pada usia satu hingga tiga tahun, untuk mendapatkan hasil yang optimal, karena pasien masih dapat mempelajari berbagai jenis suara dan kata-kata dengan baik. Proses rehabilitasi ini penting dan butuh waktu lama, bergantung dukungan orang tua dan anak.

Setelah luka operasi sembuh, sekitar dua minggu, alat tersebut akan diaktifkan dan pasien baru bisa mendengar berbagai bunyi dan mempelajari suara dari bahasa orang lain.

“Pasien pun masih harus menjalani terapi bicara untuk dapat memahami apa yang dia dengar, dan kemudian mengucapkannya, hingga dapat berkomunikasi layaknya manusia normal.”  (IZn – pdpersi.co.id)